Senin, 31 Maret 2014

PERKEMBANGAN PRODUKSI SEMEN SEBAGAI PEREKAT BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA


Semen merupakan perekat bahan bangunan yang sangat vital keberadaannya dalam membangun sebuah bangunan. Semen mampu merekat material bangunan rumah lainnya seperti pasir dan kerikil dengan adanya bantuan dari air sehingga terbentuknya beton. Nah, beton inilah yang menjadi bahan bangunan rumah untuk elemen stuktur dari bangunan mulai dari membuat kolom, balok, dan plat lantai sehingga terbentuknya rumah. Selain beton, semen bisa sebagai campuran  untuk memproduksi mortar. Bahan-bahan bangunan yang diperlukan untuk memproduksi mortar adalah campuran antara semen dengan pasir serta air. Mortar biasanya digunakan untuk pekerjaan finishing seperti plesteran dinding rumah dan pasangan bata. Yang terakhir semen dapat berupa acian. Acian adalah campuran antara semen dengan air. Acian digunakan sebagai pekerjaan arsitektur sehingga permukaan beton yang dilapisi acian lebih halus dan rata. 

Semen diproduksi oleh perusahaan semen. Ada banyak perusahaan semen di Indonesia, diantaranya Semen Tiga Roda (PT.Indocement) , PT. Semen Indonesia, PT. Holcim dan yang lainnya. Umumnya perusahaan semen memproduksi 5 tipe semen yang memiliki fungsi tertentu antara lain:
Tipe 1 : semen sebagai perekat hidrolis dari hasil penggilingan klinker dan memiliki kandungan kalsium silikat. Digunakan secara umum untuk konstruksi bangunan yang tidak memerlukan pesyaratan khusus.
Tipe 2 : semen yang digunakan untuk konstruksi umum dan tidak memerlukan persyaratan khusus.
Tipe 3 : semen yang mempunyai daya tahan terhadap zat sulfat. Biasanya digunakan di daerah pantai yang memiliki kadar sulfat sedang.
Tipe 4 : semen yang digunakan untuk membuat beton dengan kuat tekan beton pada tingkat awal yang tinggi dan cepat mengeras biasanya digunakan pada proyek jalan raya.
Tipe 5 : semen yang daya tahan terhadap sulfat tinggi. Semen ini digunakan untuk konstruksi khusus seperti pembuatan terowongan, jembatan, dan pelabuhan dengan kadar sulfat tinggi.



Dari ke lima tipe semen yang ada, ada satu lagi tipe semen yaitu semen putih. Semen putih memiliki kadar besi dan magnesium oksida yang rendah. Semen putih biasanya digunakan untuk pekerjaan arsitektur. Semen putih menghasilkan nilai estetika lebih bagus jika dibandingkan dengan tipe semen yang lain tanpa menghilangkan unsur kekuatan, kualitas dan mutu yang terjamin. Produksi semen putih terbilang baru di indonesia. Perusahaan yang memproduksi semen putih dan satu-satunya di indonesia adalah PT. Semen Tiga Roda.

Berbagai macam tipe semen yang ada sekarang ini di indonesia sangat membantu keberlanjutan pembangunan dunia konstruksi Indonesia baik dari segi bentuk bangunan dan kreasi bangunan yang dihasilkan. Bisa dilihat dari pembangunan perumahan digunakan tipe semen 2, infrastruktur seperti jalan dan jembatan dibuat dari tipe semen 5, untuk pekerjaan arsitektur bisa digunakan semen putih yang diproduksi oleh PT. Semen Tiga Roda. Dengan adanya pembagian fungsi dan klasifikasi semen dapat menghasilkan bangunan yang memiliki kualitas dan mutu yang terjamin.

Maraknya isu pemanasan global dan masalah lingkungan, diharapkan dengan adanya perkembangan produksi semen di indonesia yang begitu pesat tidak melupakan aspek lingkungan. Baik dalam hal proses produksi mau produk yang dihasilkan harus berwawasan lingkungan. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan menjaga sumber daya alam serta lingkungan agar di masa depan masih tetap lestari. Seperti yang dilakukan PT. Semen Tiga Roda yang memiliki program “Produk Kita”. Produk Kita adalah gagasan yang untuk menciptakan sebuah rumah pabrikasi modern dengan kualitas layak huni  dengan bahan bangunan yang ramah lingkungan, praktis,  dan ekonomis untuk kebanyakan masyarakat.

Pernah mendengar ungkapan ‘Bukan gempanya tapi bangunannya”. Mungkin di antara kita pernah mendengar ungkapan semacam itu. Ya itu slogan  yang disosialisasi pemerintah di media untuk menyadarkan masyarakat terhadap bencana alam seperti gempa agar lebih waspada terhadap bencana gempa.  Hal ini selaras dengan kondisi indonesia yang berada di kawasan daerah dengan resiko gempa tinggi (Ring of Fire). Selama ini masyarakat menyalahkan gempalah yang menyebabkan kerugian materi maupun jiwa. Padahal adalah bangunan yang runtuhlah yang menyebabkan itu semua. Gempa adalah fenomena alam yang tidak bisa dielakkan. Yang harus menjadi perhatian adalah kualitas bangunan yang dibangun apakah dibangun sesuai standar yang ada. Hal ini tidak lepas dari metode kerja dan bahan-bahan bangunan yang digunakan untuk membangun seperti semen, kerikil, pasir dan lain harus sesuai standar yang ada.

Dengan terus berkembangnya teknologi dan pembangunan, permintaan akan bahan bangunan seperti semen tidak lagi dari kawasan domestik tapi juga permintaan luar negeri. Sehingga terjadinya kegiatan import dan ekspor antarnegara. Hal ini difasilitasi pula oleh adanya bentuk kerjasama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN (AFTA) pada tahun 2015. Perusahaan produksi semen di indonesia dituntut untuk memiliki daya saing global jika ingin bertahan. Karena dengan adanya perdagangan bebas akan terbentuknya persaingan produksi semen. Perusahaan semen semestinya sudah memikirkan ulang strategi yang akan dijalankan untuk menghadapi pasar bebas dan bisa berkonstribusi dalam pembangunan bangsa indonesia. 

2 komentar: