Minggu, 05 Januari 2014

Apakah shalat hanya sekedar membuang-buang waktu??

      Shalat juga bukan membuang-buang waktu. Ketika seseorang terlepas dari  kesibukan kerja dan hiruk-pikuk orang-orang yang datang dan pergi, menyelinap dari  kepenatan mengambil dan memberi, menjual dan membeli, percekcokan dan negosiasi,
belajar dan mengajar dan menyelesaikan perkara orang-orang yang menghadap kepadanya,  kemudian ia berdiri di tempat shalatnya, melepaskandiri dari setiap gangguan-gangguan
tersebut, maka jiwanya menjadi tenang, hatinya berubah tenteram, badannya dapat  beristirahat, kemarahannya mereda, hawa nafsunya terkekang dan diam barang beberapa menit guna
bermunajat kepada Zat yang ia cintai.

     Rasa cinta akan mencapai puncaknya
Kala berdua dengan yang kamu cinta
Selanjutnya memohon pertolongan dan dukungan kepada-Nya, meminta diberikan kekuatan
dalam berbuat baik, sabar di atas mujahadah (perjuangan), meminta maaf bila berbuat jahat  kepada makhluk manapun, baik berupa pandangan sinis, maupun ucapan atau tindakan kasar. Maka,  (aktifitas  pada)  menit-menit  tersebut  bagaikan  mengisi  baterai  dan  mendinginkan
mesin.

      Dari  titik  tolak  yang  mulia  inilah,  bila  Rasulullah  shallallahu  'alaihi  wasallam dirundung
suatu  perkara,  maka  ia  bersegera  shalat.  Bila  beliau  kembali  dalam  keadaan  lelah  setelah
memerangi  para  musuh,  maka  ia  berkata,  "Wahai  Bilal,  nyamankan  kami  dengan  shalat!"
Yakni  kumandangkanlah  azan  shalat  agar  shalat  membuat  kami  beristirahat  dari  derita
kehidupan dan problematikanya.

       Manusia  adalah  makhluk  yang  lemah  dan  terbatas  kekuatannya,  tidak  mampu  melakukan
pekerjaan  secara  maraton.  Karena  itu,  perlu  istirahat  jasmani  dan  akal.  Dan  tidaklah  ada
kesempatan untuk melakukan hal itu melainkan di dalam shalat. Istirahat mewakili separuh
kehidupannya.  Karena  itu,  Allah  Subhaanahu  Wata'ala menjadikan  malam  sebagai
ketenangan, dan tidur sebagai istirahat.

       Berapa  lama  orang  menghabiskan  waktunya  untuk  shalat?  Sesungguhnya  jika  dia
melakukannya  dengan  lama,  itu  pun  tidak  akan  mencapai  seperempat  jam.  Apakah  kamu
kikir  kepada  dirimu,  wahai  orang  yang  berakal,  sehingga  enggan  meluangkan  menit-menit
yang  tidak  seberapa  itu,  dari  waktu  ke  waktu  dari  harimu  untuk  mendapatkan  berbagai
manfaat  tersebut,  sementara  kamu  rela  mendermakan  waktu  yang  panjang  hanya  sekadar
untuk membuangnya dengan sia-sia? Sekadar berkunjung dan begadang malam?

Sumber :
Serial Ebook Islam www.yufid.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar